Surat Cinta Terakhir
Hampir delapan tahun sudah sejak kutulis surat terakhirku untukmu. masih terekam jelas di ingatan bagaimana suasana hatiku waktu itu,di penghujung mei sekian tahun silam.. Di dalam kabin kapal tempatku bekerja kumulai menulis semua yg ingin kusampaikan padamu,kalimat demi kalimat. dengan penuh hati2 dan penghayatan kutuangkan semua asa,pengharapan,sesal dan kerinduan yang membelenggu batinku hari demi hari,..
berawal sejak semua cerita tentang kebersamaan kita yang ternyata harus diakhiri dalam kegundahan dan berat hati,diiringi rerintik gerimis di kotamu yg bisu bersaksi. Rembulan masih terlihat belia saat penaku mulai berkeluh padamu dlm selembar kertas biru, keriuhan dermaga kendawangan malam itu tak terlalu menarik hatiku tuk beranjak dari kabinku. Semua terasa tawar dan hambar sejak pertemuan terakhirku denganmu,aku menyadari jika terlalu banyak kata dariku yang membuatmu terluka dan larut dalam duka saat itu.
Dalam surat terakhirku,kucoba yakinkan dirimu jika semua ucapku adalah kebuntuan kalimat yg larut dalam kebingungan saat harus menguraikan semua perasaan yg menindihku sekian waktu lamanya tanpa adanya dirimu di sampingku. Aku merasa begitu hina di hadapanmu,dan aku merasa tak pantas untuk menjadi seperti yg kauharapkan dari seorang lelaki yg kan mendampingimu seumur hidupmu. kekasih hatiku,tak sekepingpun perasaan cintaku padamu bercecer dari hatiku..aku menjalani sedemikian besar waktuku dengan mengingatmu,di kala menjelang tidur dan di awal hariku,ku dirasuki sejuta perasaan rindu yg kian erat membelenggu.
Sekian banyak kata dariku yg tak pernah tersampaikan padamu,betapa aku berharap kau sudi tuk berlama duduk bersamaku disini,berbagi cerita,canda,tawa serta tangis yg tertunda. Deru mesin2 kapal terdengar bersahutan di petang yg muram itu,gelombang laut tak banyak bertingkah,dan aku menikmati dengan sungguh2 kesendirianku itu. Dalam surat terakhirku,kututurkan janjiku tuk segera kembali padamu,menemuimu dan memperbaiki semua yg terlanjur retak. Aku tak ingin rasa cintaku kandas dan karam begitu saja tanpa mampu kutunjukkan padamu seberapa besar rasa hormat dan sayangku akan keberadaan rasa cinta itu sendiri.
Sapu tangan biru pemberianmu masih tersimpan rapi bersama rasa cintaku padamu,ratusan syair dan puisi cinta serta surat2 usang yg tak pernah kukirimkan padamu menjadi penanda betapapun derasnya waktu tak pernah mampu menghanyutkan semua perasaan cinta yg ada padaku untukmu. Aku berlari jauh dari kampung halamanku hanya tuk sekedar menyingkirkan pedihnya dera lamunan bayangan wajahmu,di lautan lepas kusibakkan kenyataan dari hidupku dlm sekian waktu,sekian wanita telah datang silih berganti berusaha tuk menepis sepiku,namun kudapati kenyataan jika ternyata cintaku padamu lebih besar dari yg terbayangkan dan semua penolakan jiwaku adalah kesia-siaan belaka. Kuharap semua belum terlambat,dan jika saja semua berjalan tak seperti yg kuharapkan,aku rasa aku akan bisa menerimanya..toh kurun waktu 5 tahun tanpa kabar dan kejelasan,mungkin akan mengakhiri kesabaranmu tuk menantiku.
Dan jikalau semua belum terlambat,ijinkan aku memasang cincin pengikat hati di jemarimu dan dengan kesungguhan hati ku kan memintamu tuk jadi pendamping hidupku dlm suka dan dukamu,memberikanmu seluruh kasih dan sayang di sepanjang hayatku dan mengabdikan sisa hidupku bersamamu...meniti suka duka hari bersama anak cucu buah cinta kita adalah asa terdalamku..,semoga belum terlambat..
Maafkan aku yg selalu bersikap keliru..maafkan aku kekasihku,dan tunggu aku di kotamu jika kau masih menyimpan cintamu untukku... Ternyata waktu berputar sedemikan cepatnya hingga tanpa kusadari jika ternyata banyak hal yg terlewatkan begitu saja di hidupku. Semua tlah berakhir dengan manis sekaligus pedih,aku telah menunaikan janjiku tuk menemuimu meski harus kuterima kenyataan pahit yg kusadari betul sebelumnya akan mungkin terjadi. Meski demikian aku bersyukur bahwa ternyata dirimu berada dalam pelukan lelaki yg begitu kaucintai dan hormati,kehadiran kedua buah hatimu menunjukkan sebagian itu.Aku pahami jika besarnya rasa cinta tak pernah cukup untuk menjadikan dirimu milikku seutuhnya,lagipula cinta tak pernah berjanji tuk selamanya berpihak kepadaku..,kusadari itu.
Kita hidup dalam dua dunia yg terpisah sekarang,meski bagaimanapun aku tak pernah mencoba mengingkari keberadaanmu di peraduan hatiku yg sesekali masih saja mengusik gelisahku. cinta adalah anugerah,takkan pernah kuberpaling dari itu,dan mencintaimu adalah lambang kerendahan hatiku sebagai manusia yang manusiawi. terima kasih atas semua ketulusan cinta dan kebesaran hatimu saat mendampingi dan menuntunku di masa2 kelabu di hidupku.
Aku telah banyak berubah sekarang,banyak dari temanku yang mengatakan itu...andai saja kau ada disini menyaksikan bingkai demi bingkai perjalanan hidupku. pada akhirnya yg bisa kuucapkan padamu hanyalah rasa turut berbahagia kala kaupun bahagia,dan percaya saja padaku akupun turut merasakan semua dukamu saat dirimu dirundung lara. semoga kebaikan selalu menyertai perjalanan hidupmu,dan semoga Tuhan selalu mendampingimu beserta orang2 terdekatmu...aku masih mencintaimu dan akan tetap mencintaimu hingga saat dimana Tuhan berkenan merenggutnya dari hatiku,di hatiku kaulah pengantinku...belahan jiwaku ...(februari 2010)
Surat Cinta Terakhir
Reviewed by Dany
on
August 20, 2011
Rating:
No comments